Friday, 13 Sep 2013 | 13:46 WIB
SAN FRANCISCO, KOMPAS.com Teknologi macam apa yang dibutuhkan manusia di masa depan? Jawaban itu masih didefinisikan oleh para pelaku industri teknologi. Namun, perusahaan semikonduktor Intel ingin membuat teknologi jadi lebih personal, lebih aman, dan lebih menyenangkan.
SAN FRANCISCO, KOMPAS.com Teknologi macam apa yang dibutuhkan manusia di masa depan? Jawaban itu masih didefinisikan oleh para pelaku industri teknologi. Namun, perusahaan semikonduktor Intel ingin membuat teknologi jadi lebih personal, lebih aman, dan lebih menyenangkan.
Dalam acara Intel Developer Forum (IDF) 2013 di San Francisco, AS, Kamis
(12/9/2013), seperti dilaporkan wartawan KompasTekno Aditya Panji,
Intel coba memamerkan beberapa teknologi masa depannya.
Yang menarik adalah pakaian pintar, yang termasuk dalam kategori
perangkat pintar yang dipakai di tubuh manusia (wearable device).
Genevieve Bell,Director of Interaction and Experience Research di Intel
Labs, mendemonstrasikan pakaian pintar berupa jaket untuk pesepeda yang
dibuat oleh Berlin Fraunhofer Institute for Reliability and
Microintegration.
Jaket tersebut dibekali dengan papan sirkuit yang diselimuti oleh kain.
Di punggung jaket terdapat lampu LED berbentuk bulat-bulat kecil, yang
dapat berkedip warna merah ketika pesepeda melakukan pengereman.
Baterai anggur
Intel sedang mencari alternatif lain dari baterai untuk menopang daya
hidup sebuah perangkat. Perangkat yang ada di dunia ini, kata Bell,
membutuhkan konsumsi daya rendah, bahkan lebih rendah dari yang ada saat
ini.
"Konsumsi daya rendah sangat penting bagi masa depan perangkat yang
dapat dipakai di tubuh manusia. Yang tak kalah penting adalah sensor
untuk mendeteksi gerakan di sekitar ruangan," ujar Bell.
Intel coba menjawab tantangan itu dengan eksperimen baterai yang terbuat
dari gelas dan minuman anggur. Dalam demonstrasinya, Bell telah
menyiapkan gelas bening yang telah dipasangkan sepasang elektroda.
Begitu anggur dituang ke gelas, ia dapat menyalakan perangkat komputer
sederhana yang dilengkapi jaringan prosesor, akselerometer, dan
mendukung jaringan nirkabel.
"Visi global ini memerlukan interaksi antara teknologi yang memungkinkan
segalanya dan apa yang diinginkan individu," kata Bell. Perusahaan asal
Santa Clara, California, AS, itu membuka pintu selebar-lebarnya bagi
siapa saja yang hendak bermitra untuk berinovasi.
Penulis: Aditya Panji
Editor: Reza Wahyudi
Editor: Reza Wahyudi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar