Pengertian Angin
Angin yaitu
udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di
sekitarnya. Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke
tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang
tinggi.
Sifat Angin
Apabila
dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena
udaranya berkurang. Udara dingin disekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Diatas tanah udara menjadi penas lagi dan naik kembali. Aliran
naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi.
Terjadinya Angin
Angin
terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya
energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu
wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung
lebih rendah. Perbedaan suhu dan tekanan udara akan terjadi antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang
lebih sedikit menerima energi panas, yang berakibat akan terjadi aliran
udara pada wilayah tersebut.
Alat-alat untuk mengukur angin antara lain:
1. Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.
2. Wind vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.
3.
Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan
besar kecepatan angin. Yang biasanya banyaditemukan di bandara –
bandara.
Jenis Angin
Angin secara umum diklasifikasikan menjadi 2 yaitu angin lokal dan angin musim.
* Angin lokal 3 macam yaitu :
1. Angin darat dan angin laut Angin ini terjadi di daerah pantai.
angin
laut terjadi pada siang hari daratan lebih cepat menerima panas
dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat.
Sebaliknya, angin darat terjadu pada malam hari daratan lebih cepat
melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum
dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut.
2. Angin lembah dan angin gunung
Pada
siang hari udara yang seolah-olah terkurung pada dasar lembah lebih
cepat panas dibandingkan dengan udara di puncak gunung yang lebih
terbuka (bebas), maka udara mengalir dari lembah ke puncak gunung
menjadi angin lembah. Sebaliknya pada malam hari udara mengalir dari
gunung ke lembah menjadi angin gunung.
3. Angin Jatuh yang sifatnya kering dan panas
Angin
Fohn atau Angin jatuh ialah angin jatuh bersifatnya kering dan panas
terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat
di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli), angin Kumbang (Cirebon),
angin Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan Angin Brubu di Sulawesi
Selatan).
* Angin musim ada 5 macam yaitu :
1. Angin Passat
Angin
passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat
Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara
bertiup di belahan bumi Selatan.
Di sekitar khatulistiwa, kedua angin
passat ini bertemu. Karena temperatur di daerah tropis selalu tinggi,
maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertikal (konveksi).
Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan Daerah
Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang
selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas
dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum
(wilayah tenang).
2. Angin Anti Passat
Udara di atas daerah
ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum
subtropik merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut
Angin Anti Passat Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin
Anti Passat Barat Laut. Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS,
angin anti passat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang
kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan permukaan
daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi, misalnya gurun di
Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.
Di
daerah Subtropik (30o – 40o LU/LS) terdapat daerah “teduh subtropik”
yang udaranya tenang, turun dari atas, dan tidak ada angin. Sedangkan di
daerah ekuator antara 10o LU – 10o LS terdapat juga daerah tenang yang
disebut daerah “teduh ekuator” atau “daerah doldrum”
3. Angin Barat
Sebagian
udara yang berasal dari daerah maksimum subtropis Utara dan Selatan
mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin
Barat. Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara tidak begitu terasa
karena hambatan dari benua. Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat
ini sangat besar, tertama pada daerah lintang 60o LS. Di sini bertiup
angin Barat yang sangat kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring
forties.
4. Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub
Selatan bumi terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah
ini mengalirlah angin ke daerah minimum subpolar (60o LU/LS). Angin ini
disebut angin Timur. Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari
daerah kutub.
5. Angin Muson (Monsun)
Angin muson adalah
angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara
periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti
arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah
tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun
berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober – April,
matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia
lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di
Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di
Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini
menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia
angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan
angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini
melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air,
sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan.
Musim
penghujan meliputi seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya
tidak merata. makin ke timur curah hujan makin berkurang karena
kandungan uap airnya makin sedikit.
Pada bulan April-Oktober,
matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua asi lebih panas
daripada benua australia. Akibatnya, di asia terdapat pusat-pusat
tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat pusat-pusat
tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari australia
menuju asi. Di indonesia terjadi angin musim timur di belahan bumi
selatan dan angin musim barat daya di belahan bumi utara. Oleh kerena
tidak melewati lautan yang luas maka angin tidak banyak mengandung uap
air oleh karena itu pada umumnya di indonesia terjadi musim kemarau,
kecuali pantai barat sumatera, sulawesi tenggara, dan pantai selatan
irian jaya. Antara kedua musim tersebut ada musim yang disebut musim
pancaroba (peralihan), yaitu : Musim kemareng yang merupakan peralihan
dari musim penghujan ke musim kemarau, dan musim labuh yang merupakan
peralihan musim kemarau ke musim penghujan. Adapun ciri-ciri musim
pancaroba yaitu: Udara terasa panas, arah angin tidak teratur dan
terjadi hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat dan lebat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar