1. Puasa hanya menahan lapar dan dahaga
Puasa
memang secara bahasa adalah menahan diri dari lapar dan dahaga. Namun
sedianya, nilai puasa kita tidak akan maksimal jika kita hanya
melakukannya untuk menahan lapar dan haus saja. Dengan berhenti makan
dan minum saja. Sebab sebenarnya, berpuasa adalah juga perkara menahan
nafsu. Nafsu amarah, nafsu berbicara yang tidak baik dan nafsu-nafsu
lainnya yang bisa mengurangi ibadah puasa Anda. Apakah lazim jika orang
yang berpuasa namun tidak memuasakan lisannya untuk tidak menggunjing,
mencerca dan mencela orang lain.
Akankah
lebih baik jika lisan juga dipuasakan dan hanya dipergunakan untuk
hal-hal yang baik. Seperti tadarrus Al-Qur’an. Tidak hanya itu juga,
memuasakan mata juga termasuk golongan menahan nafsu ketika berpuasa di
bulan Ramadhan. Bagaimana kira-kira puasa seseorang yang hanya
menghabiskan sepanjang waktunya untuk melihat hal-hal yang tidak banyak
bermanfaat baginya. Hanya menyita waktunya untuk menonton hal-hal yang
tidak bermanfaat. Tentu saja hal ini dapat menjadi pengurang pahala
puasanya.
2. Melaksanakan ibadah sunnah dan meninggalkan yang wajib
Adakalanya
orang yang berpuasa Ramadhan lebih mengutamakan untuk melaksanakan
ibadah yang bersifat sunnah dibandingkan yang wajib. Hal ini bisa
dilihat jika seseorang yang mengerjakan shalat lima waktu yang notabene
adalah hal yang wajib, dengan tidak maksimal dan tidak sepenuh waktu.
Lalu lebih mengutamakan untuk melaksanakan shalat tarawih dan shalat
lail yang sebenarnya merupakan ibadah sunnah. Seharusnya ibadah wajibnya
terlebih dahulu disempurnakan, lalu ditambah dengan ibadah yang
bersifat sunnah. Sebab tetap saja yang wajib itu wajib dan yang sunnah
itu sunnah. Sekalipun pahalanya dilipat gandakan, tetap saja bisa
mengurangi keafdholan pahala puasa Anda.
3. Tidur sepanjang waktu
Ada
yang berkata: “Tidur dikala puasa adalah ibadah.” Karenanya ada
sebagian orang yang selama berpuasa, ia memaksimalkan kegiatan tidurnya.
Padahal ada banyak kegiatan baik yag dapat dilakukannya ketimbang hanya
tidur saja. Tidurlah dengan waktu yang secukupnya. Tidak perlu
berlebihan.
4. Melakukan hal-hal yang dilarang dalam Islam
Hal
ini cukup jelas, bahkan bisa menjadi penyebab tidak diterimanya ibadah
puasa. Contohnya seperti seseorang yang berpuasa namun ia melakukan
hal-hal yang tercela. Seperti berbohong, mencuri, dan hal-hal semacamnya
yang jelas-jelas tidak dibenarkan dalam agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar